Lionel Messi ingin meninggalkan Barcelona lebih cepat dari kontraknya. Jika benar maka berdampak buruk bagi Liga Spanyol.
Messi telah mengirim surat permohonan agar angkat kaki dari Barcelona pada Selasa 25 Agustus 2020. Kapten Blaugrana ingin kontraknya diputus lebih awal dari yang semestinya berakhir pada 2021. Keputusan Messi sudah bulat dengan situasinya yang saat ini di Barcelona baru saja melalui masa-masa sulit pada musim 2019/2020.
Pada 2019/2020, Barcelona gagal total di semua kompetisi dan harus puasa gelar sejak terakhir kali mengalami nasib serupa pada 2014. Lebih buruknya, Los Cules tersingkir dari Liga Champions dengan rasa malu usai dibantai Bayern Munich 2-8 pada babak perempatfinal.
Sejumlah klub papan atas Eropa bersedia menampung Messi jika dirinya memantapkan hati hengkang dari Barcelona. Manchester City, Paris Saint-Germain dan Inter Milan menjadi tiga tim terdepan yang menginginkan jasa peraih enam Ballon d'Or tersebut.
Kabar keinginan Lionel Messi buat meninggalkan Barcelona dipandang negatif oleh mantan presiden Real Madrid, Ramon Calderon. Dalam pandangannya, ketiadaan pemain 33 tahun itu bakal berpengaruh negatif ke kualitas Liga Spanyol, yang sebelumnya juga sudah kehilangan Cristiano Ronaldo yang pindah dari Madrid ke Juventus pada 2018 lalu.
Seperti rivalitas Ronaldo-Messi telah mengangkat citra dan kualitas LaLiga di Eropa selama beberapa tahun terakhir. Calderon pun menyatakan bahwa tidak hanya Barcelona saja yang kehilangan jika Messi benar-benar pergi, melainkan juga LaLiga dan seluruh penggemarnya.