Istilah “berbukalah dengan yang manis” kembali populer saat memasuki Ramadhan. Bahkan, banyak yang menjadikan istilah ini sebagai anjuran saat berbuka puasa. Akibatnya, tak sedikit yang mengawali menu buka puasanya dengan menyantap minuman dan makanan manis selama Ramadhan.
Disinyalir, kalimat “berbukalah dengan yang manis” merupakan sunah Nabi Muhammad SAW. Benarkah demikian? istilah “berbukalah dengan yang manis” bukan hadis maupun sunah Nabi Muhammad. Tidak ada hadis yang menyebut konsumsi makanan dan minuman manis saat berbuka puasa. Melainkan, hadis yang menganjurkan untuk berbuka dengan kurma basah. yakni hadis Nabi, 'Berbukalah dengan kurma basah. Jika tidak ada, maka dengan kurma kering. Jika tidak ada, dengan seteguk air'.
Adapun kurma yang dimaksud dalam hadis, dapat diartikan sebagai buah-buahan apa saja yang tumbuh di daerah masing-masing. Jadi sebaik-baiknya berbuka adalah dengan buah, bukan dengan sesuatu hasil olahan.
Jadi, anjuran saat berbuka puasa lebih dikhususkan untuk mengonsumsi buah-buahan manis, dan bukan makanan olahan manis seperti sirup dan sebagainya
Berbuka dengan yang manis dari sisi kesehatan Menilik dari sisi kesehatan, berbuka puasa dengan sesuatu yang manis memang diperlukan tubuh. Karena pada saat itu kadar gula darah sudah sangat rendah. Oleh karena itu, perlu sesuatu yang manis untuk mendongkrak kadar gula darah agar normal kembali. Namun ia mengingatkan, pilihan makanan atau minuman manis tentu harus dipilih dengan baik. Konsumsi yang manis memang diperlukan untuk menaikkan kadar gula darah, tapi menurut Inge, harus dari sesuatu yang sehat.
Batas konsumsi gula agar tubuh tetap sehat adalah maksimal 5 persen dari kebutuhan kalori dalam sehari. Tapi jangan juga kebanyakan karena kurma kan juga manis sekali, dia dengan cepat akan menaikkan kadar gula darah.
Jus buah yang benar-benar dari buah dan tidak ditambah gula juga dapat menjadi pilihan sehat untuk menaikkan kadar gula darah tanpa khawatir akan membawa pengaruh buruk bagi kesehatan. Imbangi konsumsi makanan bergizi seimbang Usai berbuka puasa dengan yang manis, kadar gula darah yang semula rendah akan kembali normal. Jika dalam satu malam terus-terusan mengonsumsi makanan manis dan tidak banyak beraktivitas, tentu akan menumpuk dalam bentuk lemak di tubuh dan menyebabkan gemuk. Jadi sebenarnya perlu makan yang baik, supaya kesehatan dan imunitas kita tidak terganggu.