Sutradara dari film Avatar: The Way of Water, James Cameron mengaku melakukan banyak riset untuk menciptakan karakter Suku Metkayina. Menariknya, salah satu inspirasinya adalah Suku Bajo dari Indonesia.
James Cameron meneliti budaya dari suku-suku yang hidup berdampingan dengan laut. “Ada (orang Sama-Bajau), orang di Indonesia yang tinggal di rumah panggung dah hidup diatas rakit. Kami melihat hal-hal seperti itu,” kata James Cameron.
Bukan hanya karena Suku Bajo yang tinggal dekat dengan laut. Kehandalan Suku Bajo dalam eksplorasi lautan dan berenang tanpa alat bantu juga menjadi inspirasi sang sutradara dalam membentuk karakter Metkayina dalam film Avatar: The Way of Water.
Alasan orang Metkayina bisa mampu menyelam dalam waktu lama dibantu dengan bentuk fisik yang berbeda dengan Omaticaya. Metkayina mempuyai lengan dan kaki yang melebar di bagian bawah seperti sirip. Lalu ekor mereka berbentuk dayung juga berguna ketika mereka berenang di bawah laut.
Klan laut di dunia Pandora Avatar kuat menyelam dalam wkatu lama dengan tenik bernapas menggunakan kekuatan perut. Menjadikan mereka menyatu dengan laut sebagai sumber dan akhir dari kehidupan. Oh ya, para aktor yang memerankan suku Metkayina di film Avatar juga harus syuting betulan di bawah air dan nggak menggunakan efek CGI. Beberapa ada yang tahan lama tanpa alat bantu, loh.
Tapi tentunya nggak bisa mengalahkan kehandalan suku Bajo yang dikatakan tahan menyelam sampai 13 menit di kedalaman 60 meter. Alasan mengapa orang Bajo bisa menyelam sebegitu lamanya diungkap dalam jurnal penelitian Cell yang mendeteksi adanya mutasi DNA pada limpa di Orang Bajo. Berdasarkan jurnal tersebut, limpa Orang Bajo kemungkinan lebih besar, sehingga kuat untuk berada di dalam air dalam jangka waktu yang lama.
Hey, Halo Briters jangan lupa untuk dengerin juga Radio Streaming kami melalui website kami di www.radiobrite.com/streaming atau melalui Android Apps Radio Brite di Google Play Store di http://tiny.cc/RadioBrite . Karena artikel yang Briters baca saat ini, akan diputar juga melalui Radio Streaming kami. Sampai jumpa lagi di artikel selanjutnya.
Radio Brite, Born to be Loud . . .