Mengenal Lika-Liku Nabi Nuh
- Brite Admin
- Blog
- Hits: 2275
Apa kira-kira yang ada di benak kita menyebut nama Nabi Nuh ? Sang pembuat kapal raksasa. Mungkin kalimat itulah yang langsung terbesit. Tidak ada yang salah dengan jawaban itu. Nyatanya Nabi Nuh adalah Nabi yang mendapat perintah dari Allah untuk membuat kapal nan besar guna menyelamatkan segenap makhluk di muka bumi ini, sebelum banjir bandang menimpa dan menenggelamkan seluruh kaumnya.
Soal kepribadian, Nabi Nuh merupakan sosok yang sangat ulet dalam menjalankan perintah Allah, menyeru kaumnya agar beriman kepada-Nya. Dalam kurun waktu yang tidak singkat (nyaris menyentuh seribu tahun) beliau gigih dalam menjalankan misi dakwah; baik itu di waktu siang ataupun malam hari. Baik itu secara terang-terangan ataupun sembunyi-sembunyi.
Dalam menjalankan tugas tersebut, tak terhingga cemoohanyang beliau terima. Bentuknya beraneka ragam, mulai dari ucapan hingga tindakan. Bukti akan pelecehan dan keangkuhan kaumnya, ketika diseru ke jalan Allah, dengan sengaja mereka menutupi telinga dan wajah mereka, serta dengan ketusnya menolakmentah-mentah apa yang Allah dan Rasul-Nya serukan. Karena itulah tak ayal, meski begitu panjang perjalanan dakwahnya, hanya segelintir orang saja yang beriman kepada Allah.
Namun, meski demikian cobaan lika-liku perjalanan, Nabi Nuh tetap beristiqomah dalam menjalankan misi dakwahnya. Nyalinya tak pernah ciut dengan terpaan hinaan, cemoohan ataupun pengucilan yang diterima dari musuh-musuh beliau. Begitu pula dengan hasil ‘rekrutan’nya yang super minimalis, sama sekali tidak membuat motivasinya dalam berdakwah memudar. Yang ada beliau justru terus beristikomah dalam menjalankan tugas sebagai pengemban risalah dakwah.
Terhadap kiprahnya yang luar biasa ini, Allah memberi sanjungan. Firman-Nya, “Kesejahteraan dilimpahkan atas Nuh di seluruh alam”. Sesungguhnya demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. (QS. Ash-Shaffat: 79-81).
Selain itu, Nabi Nuh juga termasuk dalam kategori satu di antara lima nabi dan rasul yang paling mulia, atau lazim disebut ‘Ulu Al-Azmi’. Dan empat yang lainnya adalah Nabi Ibrahim AS, Nabi Musa AS, Nabi Isa AS dan yang terakhir adalah sang khaatimu al-anbiya’, Muhammad SAW.