Hari Konservasi Kehidupan Liar Sedunia atau Wildlife Conservation Day diperingati setiap 4 Desember Sejak 2012. Peringatan ini dibuat untuk mengatasi masalah kejahatan terhadap perburuan dan perdagangan liar pada fauna serta eksploitasi sumber daya alam yang mengakibatkan kerusakan pada berbagai kekayaan alam dan keragaman hayati.
Kejahatan terhadap satwa liar serta hasil hutan kayu dan non-kayu merujuk pada pengambilan, perdagangan, mengimpor, mengekspor, mengolah, memiliki, memperoleh, dan mengkonsumsi fauna dan flora liar yang bertentangan dengan hukum nasional atau Internasional.
Kejahatan terhadap satwa liar tidak hanya mengancam kelangsungan hidup sejumlah spesial karismatik dunia, namun juga dapat menghancurkan sumber daya alam yang menjadi sandaran ekonomi dan mata pencaharian nasional. Kondisi ini dapat mengganggu stabilitas kehidupan lainnya.
Penetapan sejarah Hari Konservasi Kehidupan Liar Sedunia dipicu oleh kejahatan satwa liar yang terjadi di pemukiman Eropa untuk pasar Eropa. Permasalahan ini pun menggerakkan konservasionis untuk membentuk organisasi guna mendukung undang-undang dan restorasi satwa liar.
Pada 1973, Presiden Amerika Serikat kala itu, Richard Nixon mengesahkan Undang-undang Konservasi Spesies Terancam Punah atau Endangered Species Act (ESA) yang menetapkan perlindungan bagi spesies yang terancam dan hampir punah. xxx
Pada 8 November 2012, Hillary Clinton, Mentri Luar Negeri saat itu menyerukan aksi untuk meningkatkan kesadaran terkait perlindungan satwa liar dengan menciptakan Hari Konservasi Kehidupan Liar Sedunia.
Hari Konservasi Kehidupan Liar Sedunia biasanya diperingati dengan berbagai acara, misalnya seminar dan pameran pendidikan tentang perlindungan satwa liar.