Varian Omicron masih terus menyebar di banyak negara termasuk Indonesia. Gejalanya pun diketahui mirip dengan pilek biasa. Menurut laporan terakhir dari Kementerian Kesehatan, mayoritas pasien COVID-19 varian Omicron di Indonesia mengalami gejala batuk hingga pilek.
Bagaimana cara memberdakan varian Omicron dengan flu biasa?
Mayoritas (penularan) masih didominasi pelaku perjalanan luar negeri. Dari hasil pemantauan, sebagian besar kondisinya ringan dan tanpa gejala. Gejala paling banyak adalah batuk (49 persen) dan pilek (27 persen).
Selain itu, kepala European Society of Clinical Microbiology and Infectious Diseases dari Aarhus University Hospital di Denmark, Prof Eskild Petersen, menyebut gejala infeksi dari varian Omicron dengan flu biasa memang amat sulit dibedakan.
Sedangkan menurut National Health Service (NHS) Inggris, gejala utama COVID-19 mencakup tubuh demam tinggi, batuk terus-menerus, dan kehilangan kemampuan mengecap rasa dan mencium bau. Namun memang, khususnya pada infeksi varian Omicron, beberapa gejala tumpang tindih dengan gejala flu biasa. Seperti hidung tersumbat atau berair, nyeri otot, dan bersin.
Meski flu dan infeksi Omicron menimbulkan gejala sangat mirip, masih terdapat perbedaan gejala yang mencolok antara kedua penyakit tersebut. Flu cenderung lebih menimbulkan nyeri otot dan nyeri punggung dibanding dengan COVID-19 varian Omicron. Gejala tersebut tak biasanya dialami pasien COVID-19, khususnya pada varian Omicron. Selain itu, pasien flu biasanya tidak mengalami anosmia atau kehilangan kemampuan mengecap rasa dan mencium bau.