Pembukaan museum yang berada di bundaran Bubakan ini diresmikan oleh Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.
Museum ini menghadirkan sejarah kota lama di Semarang mulai dari tahun 1547 saat kota ini didirikan. Menggambarkan perkembangan petumbuhan kota Semarang, khususnya kota lama. Intinya berisi sejarah kota Semarang.
Museum yang dibangun Kementerian PUPR ini menampilkan sejumlah artefak peninggalan kuno dengan teknologi imersif. Isinya artefak peninggalan kuno. Dibuat dengan teknologi imersif, layar 3D yang menggambarkan kota Semarang. Museum Kota Lama disebutkan menjadi museum berteknologi imersif pertama di Indonesia. Artinya, teknologi yang dapat membawa pengunjung seolah masuk ke dalam dunia simulasi antara dunia nyata dengan digital.
Saat ini sudah ada beberapa benda bersejarah dan konten imersif yang akan ditampilkan di museum.
Salah satu koleksi yang akan dihadirkan adalah perahu dengan perpaduan teknologi imersif berupa pesisir pantai. Tim Kuratorial Museum Kota Lama, menjelaskan, perahu dan suasana pantai yang ditampilkan secara imersif tersebut menandakan bahwa dulu kala untuk masuk Semarang harus melalui jalur air.
Selain itu, potret suasana masa lampau Kota Semarang juga akan ditampilkan di ruang imersif.
Tidak hanya itu, Museum Kota Lama akan menampilkan timeline atau linimasa yang menggambarkan cerita Kota Semarang dari masa klasik hingga masa kini. Ada juga benda-benda bersejarah yang menandakan cerita Kota Lama Semarang yang turut dihadirkan dalam museum.
Ketentuan harga tiket masuk Museum Kota Lama Semarang masih menunggu ketentuan dasar peraturan pemerintah daerah terlebih dahulu. Sementara ini masih gratis. Rencananya, jumlah pengunjung akan dibatasi karena area museum yang tidak begitu luas. Pembatasan tersebut dilakukan untuk memberikan kenyamanan dan keamanan. Mengingat di dalam museum terdapat lantai kaca, di mana bebannya tentu berbeda dengan lantai pada umumnya.
Pengunjung akan dibuat beberapa sesi. Setiap sesi kunjungan berdurasi sekitar 30 menit. Untuk pemesanan tiketnya dilakukan secara online melalui aplikasi Lunpia. Pengunjung yang ingin masuk harus mendaftar terlebih dahulu kapan dan jam berapa sesuai sesi kunjungan. Setelah mendaftar, pengunjung bisa melakukan pemindaian barcode di museum dan mendapatkan seorang tour guide (pemandu wisata) untuk satu rombongan.
Titik kumpul bagi pengunjung adalah berada di sekitar Kampung Batik, karena ketersediaan parkir museum yang saat ini belum ada. Dari jalan Agus Salim bisa. Untuk parkir sedang disiapkan kantong parkir dekat Museum Kota Lama. Saat ini baru bisa parkir di pinggir jalan, di sekitar Kampung Batik.
Tak hanya itu, wisata Museum Kota Lama nantinya akan menjadi satu dengan obyek wisata lainnya di Kota Lama Semarang. Di Kota Lama sendiri ada beberapa tempat yang menarik untuk didatangi.
Saat ini, berhubung masih pandemi, satu kelompok rombongan yang bisa masuk dibatasi hanya untuk 10 orang, dengan durasinya 15-20 menit.
Museum Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, yang dibangun dengan anggaran Rp3,9 miliar berada di lokasi yang dulunya merupakan air mancur Bundaran Bubakan Semarang. Arus lalu lintas serta kawasan di sekitat museum tersebut ditata ulang seiring dengan keberadaan museum yang memadukan kecanggihan teknologi dan koleksi benda-benda zaman dahulu itu.
Museum Kota Lama merupakan meseum yang memiliki tinggalan in situ. Di mana temuan in situ tersebut adalah sebuah instalasi depo loko pertama di India Belanda pada 1882. Nantinya sebuah loko atau trem akan dipadukan dengan teknologi imersif.
Dengan begitu pengunjung dapat naik loko tersebut. Seolah-olah pengunjung sedang berjalan-jalan melihat suasana masa lampau hanya dari loko tersebut.