Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta merayakan hari jadi ke-495 pada 22 Juni 2022. Untuk memeriahkan momen tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kembali mengadakan berbagai rangkaian acara, mulai dari pesta rakyat hingga festival kebudayaan. Seperti diketahui, meski berstatus kota megalopolitan, Jakarta tetap memiliki akar budaya kuat yang berasal dari suku Betawi.
Pada perayaan hari jadi Kota Jakarta, banyak kesenian khas Betawi akan dipertunjukkan kepada masyarakat, seperti ondel-ondel, lenong, tanjidor, dan gambang kromong. Dengan demikian, masyarakat mengetahui dan bisa tertarik untuk ikut melestarikan budaya tersebut. Selain seni pertunjukan, budaya Betawi juga punya kuliner khas yang lezat seperti daerah lainnya.
Berikut kuliner khas Ibu Kota yang bisa menggugah selera makan.
Nasi uduk khas Betawi memiliki lauk yang cenderung lebih variatif ketimbang nasi uduk pada umumnya. Selain tempe orek, bihun, dan telur, nasi uduk Betawi dilengkapi dengan berbagai jenis semur, mulai dari telur, tahu, tempe, hingga jengkol. Santapan tersebut juga dilengkapi sambal dengan bumbu kacang, salah satu ciri khas yang tak dimiliki nasi uduk lain.
Kerak telor merupakan salah satu kuliner khas Jakarta yang paling unik dan ikonis. Makanan ini punya tekstur yang mirip telur dadar. Akan tetapi, rasa yang ditawarkan sangat berbeda. Adapun keunikan cita rasa sajian tersebut berasal dari penggunaan bahan baku yang beragam. Di antaranya adalah ketan, ebi, kelapa parut sangrai, dan telur ayam atau telur bebek. Sebelum disajikan, kerak telor akan diberi taburan bumbu halus yang terbuat dari campuran kelapa parut sangrai, cabai merah, kencur, merica, jahe, dan gula pasir.
Asinan, sebagian besar orang pasti langsung terbayang dengan sajian berbagai buah yang dicampur dalam kuah pedas. Meski mengusung nama yang sama, asinan Betawi sangat jauh berbeda dengan bayangan tersebut. Pasalnya, bahan yang digunakan pada makanan ini lebih didominasi oleh sayuran, seperti tauge, kol, ketimun, dan selada. Selain itu, bumbunya pun cukup kental karena dibuat menggunakan kacang tanah dengan cita rasa asam, manis, dan pedas. Selain sayuran, asinan Betawi juga dilengkapi dengan tahu, mi kuning, kerupuk merah, kerupuk mi kuning, dan sambal kacang.
Soto Betawi menjadi makanan yang paling dikenal banyak orang. Hal tersebut memang tak mengherankan. Sebab, makanan ini memiliki rasa yang begitu lezat dan gurih. Dalam satu porsi makanan ini, Anda akan menemukan irisan daging sapi atau kambing dan jeroan yang dicampur dengan potongan kentang, tomat, dan emping. Namun, daya tarik utama dari soto Betawi bukan terletak pada semua bahan tersebut, melainkan pada rasa kuahnya. yang terbuat dari campuran santan, susu, dan minyak samin. Kuah soto Betawi mampu menghasilkan rasa yang lezat dan gurih.
Sayur gabus pucung adalah sajian khas Betawi dengan kuah hitam yang mirip seperti kuah rawon. Jika rawon menggunakan daging, makanan tradisional ini terbuat dari ikan gabus dan buah kluwek. Gabus pucung memiliki rasa yang sedikit asam. Meski begitu, kuahnya juga memiliki cita rasa gurih berkat rasa buah kluwek yang khas. Pucung adalah bahasa Betawi untuk buah kluwek.
Roti gambang adalah jenis makanan yang sering dijadikan camilan. Roti ini berwarna coklat karena penggunaan gula merah dalam adonannya sebagai pengganti gula pasir. Umumnya, roti tersebut memiliki tekstur yang cukup padat dan memiliki aroma harum berkat kandungan kayu manis. Roti gambang disajikan dengan taburan wijen pada bagian atas. Hal ini menjadi ciri khas penganan tersebut.
Dodol Betawi Saat mendengar kata dodol Betawi, bukan rasa yang terbayang, melainkan pembuatannya. Dodol Betawi dibuat dengan tiga bahan utama, yakni ketan, gula merah, dan santan. Untuk membuat dodol tersebut cukup mudah, semua bahan utama cukup dicampur dan diaduk menjadi satu dalam kuali besar. Hanya saja, pembuatan dodol Betawi terbilang melelahkan lantaran membutuhkan waktu yang cukup Panjang sekitar 8-10 jam, tergantung kondisi api.
Itulah makanan khas asal Jakarta yang bisa Anda coba. Pada ulang tahun Kota Jakarta, semua makanan tersebut dapat ditemukan dengan mudah di berbagai festival atau pesta rakyat. Bila Anda ingin berwisata kuliner sekaligus mempelajari kebudayaan khas Betawi, Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang berada di Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, dapat menjadi destinasi tepat. Sebagai informasi, destinasi wisata tersebut ditetapkan sebagai simbol kebangkitan ekonomi nasional di tengah pandemi Covid-19 oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno. Sandiaga mengatakan, Desa Wisata Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan tak hanya berperan penting dalam melestarikan kebudayaan Betawi, tetapi juga dalam menggerakkan ekonomi masyarakat di sekitar lokasi wisata. Untuk diketahui, mayoritas destinasi wisata di Indonesia aman dikunjungi karena telah mendapatkan sertifikat Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability (CHSE) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).