Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi bekerja sama dengan TNI dan BNPB untuk melakukan Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca untuk mengantisipasi curah hujan tinggi yang diprediksi akan kembali ke wilayah Jabodetabek mulai 9 Januari sampai 12 Januari 2020.
Teknologi Modifikasi Cuaca ini bertujuan menurunkan hujan di tempat yang yang aman dan jauh pemukiman penduduk. Hujan yang turun dimodifikasi dengan cara menggunakan Natrium Klorida (NaCl) yang disebarkan ke bibit awan lewat pesawat Casa 212-200 dan CN-295.
Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca ini menggunakan 6,4 ton NaCL dengan cakupan wilayah Barat Daya, Barat dan Barat Laut. BNPB, BPPT dan TNI melakukan sorti pertama dengan menyebar 2,4 ton bahan semai NaCl menggunakan pesawat CN-295 di wilayah Barat sampai Barat Daya Jabodetabek.
Proses kedua menggunakan pesawat Casa 212-200 dengan kapasitas 800 kg di daerah perairan Selat Sunda. Sejak Jumat 3 Januari lalu, operasi TMC ini telah melakukan 20 sorti penerbangan 32 ton bahan semai NaCl menggunakan pesawat fixed-wings.
Sorti ketiga, bahan semai juga disebar di Barat Laut Jabodetabek, dan sorti terakhir bahan semai dengan jumlah 2,4 ton disebar menggunakan CN-295 di wilayah Barat hingga Barat Laut Jabodetabek. Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Agus Wibowo mengatakan “ BNPB akan terus melakukan operasi ini untuk menghindari hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Jabodetabek,”.
Sebelumnya BMKG menyebut potensi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi akan kembali mengguyur Jakarta 9 sampai 12 Januari 2020. Namun tidak se-ekstrim seperti tanggal 1 Januari 2020 lalu. Walaupun begitu masyarakat tidak perlu panik, diharapkan masyarakat agar tetap waspada sambil menyiapkan rencana jika situasi darurat terjadi.